Hai guys, nama gue Andre Wijaya. Gue umur 23 tahun dan sekarang gue
tinggal di Los Angeles, California. Gue sekarang kuliah UCLA dan gue orang
chindo, ato bisa dibilang keturunan Cina tapi lahir di Indonesia. Nyokap dan
bokap gue keturunan Cina dan orangtua mereka dulu imigran dari Cina terus
pindah ke Jakarta. Di sanalah mereka bertemu dan akhirnya berkeluarga. Singkat
cerita, waktu gue umur 2 tahun, bokap dan nyokap gue memutuskan untuk pindah ke
Amerika karena bokap gue ada urusan bisnis yang penting dan memiliki peluang
yang besar yang bisa mempromosikan posisi papaku sebagai manager menjadi
direktur perusahaan hotel yang bernama Ibis Hotel. Akhirnya, bokap gue
memutuskan untuk pindah bertinggal di Amerika. Gue yang berumur 2 tahun waktu
itu ngga ngerti apa-apa dan gue juga ga seberapa ingat masa kecil gue di
Amerika. Yang paling gue inget adalah masa-masa SMA. Sejak SMA gue merasa
dikucilkan dengan hinaan dan stereotip yang mereka sebut kepadaku setiap hari.
Gue merasa kalo gue bukan bagian dari mereka. Beranjak SMA, gue bersekolah di Santa
Monica Senior School. Gue kaget melihat begitu banyak orang asia yang bersekolah
di sana, namun stereotip terhadap orang Asia, terutama keturunan Cina masih
sering terjadi. Ceritanya, suatu hari gue ada ulangan fisika dan hasil dari
ulangan tersebut tidak bagus. Waktu ulangan tersebut dibagikan, temen-temen gue
langsung lihat nilai gue yang jelek itu dan mengejek gue. Mereka berkata bahwa
gue orang cina bodoh dan meragukan ras gue karena orang cina memiliki stereotip
pintar dan selalu mendapat nilai A, dan di ulangan ini mereka melihat bahwa gue
tidak memiliki sifat tersebut. Gue merasa bahwa keturunan cina inilah yang
membuat gue sedih dan kecewa. Gue sampai malu untuk memiliki keturunan cina.
Mereka juga pernah mengejek gue dengan memanggil gue "orang cina
palsu" karena gue ngga bisa kung-fu dan pakai sumpit. Sejak kecil gue udah
pindah ke Amerika dan gue ngga biasa dengan sumpit. Setalah gue lulus SMA, gue
sempet bekerja dengan jam tertentu atau "part-time" job saat masa
kuliah gue. Gue melamar pekerjaan di toko swalayan bernama "Target"
dan akhirnya gue ngga diterima sebagai pelayan di toko tersebut. Namun itu, gue
merasa terhina karena manager dari toko tersebut memiliki pandangan yang sempit
mengenai gue, orang berketurunan Cina. Gue merasa terhina saat manager tersebut
menyampaikan pertanyaan pertama saat wawancara pekerjaan tersebut, yaitu
"apakah anda sanggup untuk belajar berbicara bahasa inggris dengan
lancar?" Manager tersebut bertanya dengan mukanya yang somobong dan
nadanya yang menantang. Setelah gue menjawab "gue orang Amerika, tentulah
gue bisa", ia langsung kaget dan tertawa. Ia langsung berkata "elo
orang Cina ngga mungkin fasih berbahasa inggirs. Lo memiliki kultur traditional
yang kuat dan ngga mungkin menempatkan bahasa inggris untuk menjadi bahasa
utamamu, jadi ngga mungkin elo fasih. Elo juga harus ingat bahwa lo berasal
dari Cina, bukan Amerika, jadi lo adalah warga imigran di sini. Orang Cina ngga
akan pernah dapat dikatakan sebagai "American". Gue merasa terhina
dan merasakan diskriminasi di dalam ucapan tersebut. Gue akhirnya mebentaknya
dengan bahasa kasar dan ia kembali membentak gue dan berkata "Lo mau apa
emangnya? Ini Amerika bukan Cina. Lo ngga terima? Lo mau hajar gue dengan
gerakan kung-fu atau ninja-mu? ayo silahkan!" Ia berkata dengan wajah yang
tertawa-tawa. Stereotip inilah yang harus dihentikan. Gue merasa bahwa orang
Cina direndahkan di mata orang-orang berkulit putih dan stereotip orang cina
masih berlaku di negara-negara maju seperti Amerika dan Australia. Kita, orang
Cina, mungkin memiliki pandagan yang buruk terhadap negara tersebut, akan
tetapi dengan memaki-maki dan mengejek kita dengan stereotip tersebut tidak
akan membuat hubungan antar ras menjadi baik. Stereotip tersebut lah yang
menghancurkan pandangan orang-orang mengenai orang berketurunan Cina. Tidak
semua stereotip tersebut juga benar dan sebaiknya stereotip tersebut
dihindarkan dan tidak dijadikan sebagai ejekan atau hinaan. Tidak hanya gue
saja yang telah mengalami ejekan stereotip tersebut, namun temen gue yang
berketurunan Cina dan tinggal di Australia juga mengalami ejekan stereotip
secara tidak langsung. Ceritanya, dia lagi mencari lowongan pekerjaan di
internet dan menemukan satu lowongan di toko swalayan yang bernama
"Coles". Akan tetapi, lowongan tersebut berkata "Tersedia
lowongan bagi petugas kebersihan untuk jadwal malam dan pagi, toko tidak
menginginkan pelamar dari India dan Asia, dan harus bisa berbahasa
Inggris". Tentulah iklan tersebut memiliki maksud stereotip yang jelas.
Iklan tersebut jelas-jelas berkata toko tidak ingin pelamar beretnis India dan
Asia, dan tentunya yang dimaksud Asia adalah terutama orang Cina. Mungkin
kalian pernah dengar bahwa kita orang Cina memiliki stereotip bahwa kita tidak
fasih berbahasa inggris, namun stereotip tersebut tidak benar. Di iklan
tersebut dapat dilihat bahwa setelah tertulis tidak ingin pelamar dari India
dan Asia, toko juga ingin orang yang fasih berbahasa inggris. Di kalimat
tersebut jelas bahwa terdapat ejekan stereotip bahwa orang Asia, terutama orang
Cina pasti tidak fasih dalam berbahsa inggris. Kita tidak boleh memandang orang
hanya dengan penampilan fisiknya karena hal tersebut dapat menimbulkan ejekan
stereotip yang dapat dilihat terjadi di kasus temen gue ini. Kita harus
mengolorkan tangan satu sama lain dalam mendukung dan mewujudkan perdamaian
dari ejekan stereotip-stereotip di dunia ini. Stereotip juga memiliki
dampak terhadap penilaian dan perliaku sesorang. Dalam mewujudkan perdamaian
untuk mengurangi ejekan streotip dalam masyarakat, dapat dilakukan bebarapa
cara yaitu dengan memotivasi orang lain untuk tidak berpikir dengan stereotip
yang ada, pelatihan atau belajar untuk mengatakan “tidak” pada stereotype,
belajar untuk tidak membenci atau menghina orang hanya karena dengan stereotip
mereka dengan cara mencegah orang tua dan orang dewasa lainnya untuk melatih
anak mereka agar tidak mengikut stereotip yang terdapat di masyarakat dan juga
dengan cara membuka pikiran dan diri kita sendiri terhadap segala kesempatan
untuk berkenalan dan berteman dengan berbagai etnis. Gue hanya ingin
menyampaikan bahwa stereotip terhadap etnis tertentu telah menimbulkan berbagai
macam masalah di masyarakat kita. Stereotip telah menghancurkan kebersamaan
antar masyarkat. Stereotip telah mengucilkan beberapa masyarakat. Stereotip
telah memperbedakan perlakuan dan pandangan masyarakat terhadap etnis tertentu.
Dengan itu, mari kita hentikan ejekan dan penghinaan stereotip untuk mewujudkan
perdamaian antar ras, antar masyarakat, antar bangsa.